KomposisiPada Mustika Dara. 1 Pil Mustika Dara luar biasa untuk memberikan reaksi positif bagi badan, sebab didalamnya mengandung: Uncaria Gambir (Gambir ): 48 mg; Quercus Lusitanica C. (Getah Manjakani 100%): 30 mg Oleum Cocos (Minyak Kelapa): 32 mg
Asap dari pembakaran ujung rokok atau cerutu sebenarnya mengandung lebih banyak zat berbahaya tar, karbon monoksida, nikotin, dan lain-lain daripada asap yang dihirup oleh perokok. Jika Anda sering terkena asap rokok saat hamil, Anda berisiko lebih besar untuk mengalami keguguran, kelahiran bayi mati, kehamilan tuba, berat badan lahir rendah, dan komplikasi lainnya dari kehamilan. Selain itu, mengutip penelitian dari International Journal of Environmental Research and Public Health. bayi yang menjadi perokok pasif juga dapat berisiko terkena asma, alergi, infeksi paru-paru dan telinga kambuhan, bahkan kematian bayi mendadak SIDS. Apa yang akan Anda alami jika berhenti merokok saat hamil Jika Anda perokok, berhentilah saat ini juga. Satu-satunya cara untuk menghindari komplikasi kehamilan akibat rokok adalah dengan menghentikan kebiasaan tersebut dan berada di lingkungan yang bebas dari asap rokok. Semakin cepat Anda berhenti merokok akan lebih baik. Berikut ini beberapa kondisi yang akan Anda alami jika berhenti merokok saat hamil. 1. Anda akan melahirkan bayi yang sehat Menurut studi yang diterbitkan jurnal Obstetrics and Gynecology, ibu hamil yang berhenti merokok di trimester pertama memiliki peluang yang cukup besar untuk melahirkan bayi yang sehat dan memiliki berat badan normal. Selain itu, si kecil akan terhindar dari berbagai penyakit fatal seperti penyakit pada paru-paru dan jantung. 2. Anda mungkin akan mengalami gejala “sakau” Perlu Anda ketahui bahwa beberapa beberapa gejala akan Anda alami saat memutuskan berhenti merokok, seperti terus menerus merasa butuh rokok, merasa sangat lapar, frekuensi batuk meningkat, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Tapi Anda tak perlu khawatir, gejala-gejala tersebut akan hilang setelah kira-kira 10 hingga 14 hari. Kuatkan tekad untuk berhenti merokok dan tanamkan dalam pikiran bahwa alasan berhenti adalah demi keselamatan bayi Anda. Gejala-gejala “sakau” tersebut tentu tidak sebanding dengan dampak yang akan Anda dan si kecil rasakan, bila Anda memutuskan untuk tetap merokok Jika Anda bukan perokok tetapi suami adalah perokok maka, bantulah suami untuk berhenti merokok. Jika Anda berada di ruangan bersama dengan orang yang merokok, jangan ragu untuk meminta ia mematikan rokoknya. LAMPIRANSURAT No : 0071/E5. 3/KPM/2012 BIDANG KEGIATAN. NO. JUDUL KEGIATAN HOC (HOUSE OF COMPUTER) SERVICE COMPUTER (BY PHIONE) HARDWARE, SOFTWARE, MAITENANCE, RENTAL DAN PENGETIIKAN Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Bedak Alternativ anti cacar "KilamKlin" Pembersih Lantai Beraroma Minyak Nilam.
Mitos seputar bahaya ibu hamil makan durian Mungkin Anda pernah mendengar berbagai mitos seputar bahaya durian bagi ibu hamil. Infromasi ini biasanya berasal dari mulut ke mulut atau secara turun-temurun. Bukan dari penelitian ilmiah atau saran medis. Berikut adalah mitos-mitos bahaya bumil makan durian yang banyak dipercaya masyarakat sekaligus fakta penjelasannya. 1. Janin akan kepanasan Banyak orang percaya bahwa durian akan membuat tubuh kepanasan sehingga jika ibu hamil mengonsumsinya, janin pun akan kepanasan. Mitos ini awalnya menyebar dari kepercayaan kuno bangsa Tionghoa yang dibawa ke Asia Tenggara. Namun, belum ada bukti ilmiah atau contoh kasus terjadinya komplikasi janin kepanasan yang telah diketahui. Kenyataannya, kalau ibu hamil makan durian dalam jumlah wajar justru akan mendapatkan manfaat durian yang baik bagi kehamilan. 2. Kadar kolesterol yang tinggi Durian sering sekali disebut-sebut sebagai buah dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi. Oleh karenanya, mengonsumsi durian bisa meningkatkan tekanan darah, terutama bagi ibu hamil. Mitos ini tidak benar sama sekali karena faktanya, buah ini tidak mengandung kolesterol jahat untuk tubuh. Kolesterol biasanya ditemukan pada makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging merah, produk turunan susu, atau makanan laut. Durian justru mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk mengurangi tingkat kolesterol jahat dalam tubuh. Maka, ibu hamil yang memiliki kadar kolesterol tinggi tak perlu khawatir lagi untuk makan durian dengan porsi yang sesuai. Dari pembahasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa secara umum durian bukanlah buah yang berbahaya untuk ibu hamil. Namun, tentunya Anda harus berhati-hati apabila memiliki keluhan saat hamil atau kondisi kesehatan tertentu. Sebaiknya, konsultasikanlah dengan dokter kandungan Anda mengenai apa saja yang sebaiknya dikonsumsi selama kehamilan. Dokter akan memberikan saran mengenai pola makan yang terbaik untuk Anda serta bayi.
DiIndonesia kanker serviks sendiri merupakan ancaman bagi wanita karena ditemukan setiap hari 40 wanita dinyatakan kanker serviks atau 12,6 per 100.000, 20 diantaranya meninggal dunia atau 7 per
Kista ini pun umumnya bersifat jinak. Hanya saja, kista patologis bisa bertambah besar jika tidak terdeteksi dan diberi penanganan yang tepat. Pada kasus yang sangat jarang, kista ovarium ini pun bisa bersifat ganas. Apa penyebab kista saat hamil? Kista ovarium adalah salah satu masalah kehamilan yang cukup umum ditemukan, terutama di trimester awal. Melansir BMH Medical Journal, kasus kista ovarium ini terjadi pada sekitar 1 dari wanita hamil. Adapun jenis kista ovarium yang sering terdeteksi pada kehamilan adalah kista fungsional, tepatnya yaitu kista korpus luteum. Kista ini terbentuk ketika folikel gagal menyusut setelah sel telur dilepaskan. Setelah terjadi pembuahan, folikel yang tidak menyusut justru tetap berada di ovarium dan membentuk kista hingga kehamilan terjadi. Selain korpus luteum, ibu hamil juga bisa memiliki jenis kista lain sebelum kehamilan, seperti teratoma, cystadenoma, dan endometrioma. Kista ini mungkin tetap berada di ovarium saat hamil dan baru terdeteksi melalui USG kandungan secara rutin. Selain itu, beberapa jenis kista bisa tumbuh selama kehamilan dan terasa menyakitkan. Meski demikian, sebagian besar kasus kista ovarium saat hamil tidaklah berbahaya dan tidak memengaruhi kehamilan. Biasanya, kista fungsional saat hamil akan menghilang dengan sendirinya pada pertengahan trimester dua kehamilan. Namun, pada beberapa kasus, kista bisa menjadi besar dan menimbulkan gejala. Pada kondisi ini, Anda mungkin perlu menjalani operasi kista ovarium untuk mengangkat kantong berisi cairan tersebut. Apa gejala kista saat hamil? Umumnya, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun. Ibu hamil mungkin tidak menyadari jika kista ini tumbuh sampai dokter menemukannya saat pemeriksaan kehamilan rutin. Meski demikian, gejala juga bisa muncul, terutama jika kista membesar. Berikut adalah beberapa gejala kista saat kehamilan. Sakit perut saat hamil, terutama di bagian bawah. Kembung. Perut terasa penuh atau tertekan. Nyeri saat buang air besar. Selain gejala di atas, Anda pun perlu mewaspadai tanda-tanda yang lebih serius, seperti mual dan muntah saat hamil, demam, sakit perut yang parah, napas cepat, terasa lemah, atau bahkan pingsan. Pasalnya, ini merupakan tanda-tanda jika kista ovarium telah pecah atau ovarium Anda telah bergeser torsi ovarium akibat pertumbuhan kista tersebut. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasa ada perubahan yang tidak wajar pada masa kehamilan. Pengaruh kista ovarium pada kehamilan Sebagian besar kista saat hamil tak menyebabkan masalah atau komplikasi pada kehamilan, terutama jika kista hanya kecil serta tidak bertumbuh dan menimbulkan gejala. Seringkali, kista yang kecil ini bisa hilang dengan sendirinya sehingga ibu hamil yang mengalami kondisi ini tak membutuhkan pengobatan apapun. Kondisi yang perlu diwaspadai yaitu ketika kista ovarium tidak menyusut hilang tapi malah semakin membesar. Ukuran kista saat hamil bisa membesar hingga di atas 7 cm, pecah, atau berputar, atau menyebabkan ovarium bergeser torsi ovarium. Pada kondisi ini, ibu hamil bisa merasakan sakit yang cukup parah. Bahaya kista saat hamil jika ukurannya besar dan sampai menghalangi leher rahim sebagai jalur lahir bayi. Bahkan, pada beberapa kasus, pecahnya kista ovarium bisa menimbulkan perdarahan saat hamil yang sering disalahpahami sebagai keguguran. Selain itu, bahaya kista saat hamil lainnya adalah timbul masalah saat melahirkan. Biasanya, ini terjadi jika kista cukup besar hingga menghalangi jalan keluar bayi dari kandungan saat persalinan. Oleh karena itu, meski Anda memiliki kehamilan dengan kista yang kecil, dokter akan terus memantau kondisi Anda untuk memastikan kantong cairan ini tidak membesar dan menimbulkan masalah. Cara mendiagnosis kista ovarium saat hamil Kista ovarium dapat terdeteksi ketika cek kandungan lewat pemindaian USG. Hasil gambar USG dapat memperlihatkan lokasi dan seberapa besar ukuran dari kista. Selain itu dokter juga mungkin menyarankan tes lanjutan jika mencurigai Anda berisiko mengalami kista ovarium dengan melakukan pemeriksaan berikut. Tes pencitraan seperti CT, MRI, atau PET scan yang dapat menghasilkan gambar lebih jelas dan akurat. Tes darah untuk menguji keberadaan hormon LH, FSH, testosteron. Tes CA-125. Tindakan ini dilakukan bila dokter mencurigai bahwa kista Anda berpotensi kanker. Seringkali tes ini digunakan untuk perempuan berusia 35 tahun, karena pada usia tersebut risiko Anda kena kanker ovarium tinggi. Bagaimana cara mengobati kista pada kehamilan? Setelah kista terdeteksi, biasanya dokter akan memantau dulu perkembangan kista tersebut untuk menentukan tindakan yang diperlukan. Jika ukuran kista kecil dan tak berbahaya, dokter hanya akan meminta Anda untuk rutin periksa ke dokter kandungan dan menjalani USG guna melihat apakah kista sudah makin mengecil atau hilang seluruhnya. Namun, jika kista menimbulkan masalah kehamilan, Anda mungkin memerlukan pengobatan sesuai kondisi Anda. Jika ovarium pecah, dokter mungkin hanya memberikan obat untuk ibu hamil guna meredakan nyeri. Pada kondisi ini, biasanya tubuh ibu hamil akan menyerap kista yang pecah. Dokter mungkin hanya menyarankan ibu hamil untuk beristirahat dan memantau apakah ada tanda infeksi pada kehamilan yang muncul. Namun, jika kista menyebabkan torsi ovarium atau membesar dan menimbulkan gejala, operasi pengangkatan kista mungkin akan dokter rekomendasikan. Adapun operasi biasanya akan dokter lakukan pada trimester dua kehamilan. Pasalnya, operasi pada trimester awal meningkatkan risiko keguguran. Meski demikian, operasi bisa dokter lakukan sesegera mungkin setelah kista terdeteksi, meski berada pada trimester pertama kehamilan. Bila ini terjadi, Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen progesteron setelahnya untuk menjaga kesehatan kehamilan dan janin Anda. Adapun metode operasi yang dokter lakukan umumnya berupaya laparoskopi yang menggunakan sayatan kecil di perut. Namun, bila kista besar atau ada kemungkinan jika itu adalah kanker ovarium, operasi dengan sayatan besar laparotomi mungkin bisa dokter lakukan.
Selaindianjurkan bagi ibu hamil, pisang ambon juga baik untuk mereka yang menderita anemia sebab pisang ambon mengandung Fe atau zat besi dengan jumlah yang tinggi. saya doyan pisang bund,, apalagi pisang goreng, dan pisang abadi Hargai dia yg membencimu,
- Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada wanita yang belum menderita diabetes. Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak dapat membuat cukup insulin selama gestasional biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Untuk mengetahuinya dengan pasti, ibu hamil perlu menguji dan memeriksanya ke dokter. Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada Riwayat medis atau faktor risiko yang mungkin menyebabkan diabetes gestasional. Baca juga Benarkah Diabetes Dapat Memicu Kebotakan? Mengelola diabetes gestasional akan membantu memastikan seorang wanita memiliki kehamilan dan bayi yang diabetes gestasional bagi ibu hamil Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC Amerika Serikat, berikut bahaya atau masalah diabetes gestasional bagi wanita selama kehamilan 1. Bayi ekstra besar Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan gula darah bayi menjadi tinggi. Bayi itu akan kelebihan makan’ dan tumbuh sangat besar. Bayi yang terlalu besar dapat menyebabkan masalah selama persalinan baik bagi ibu maupun bayinya. Sang ibu mungkin membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan bayinya, atau bayi bisa lahir dengan kerusakan saraf akibat tekanan pada bahu saat melahirkan. Baca juga 9 Buah dengan Kadar Gula Tinggi, Penderita Diabetes Wajib Tahu! 2. Operasi caesar Operasi caesar adalah operasi yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui perut ibu. Lz4p.